Berikut ini adalah IMO penulis tentang orang-orang yang kemungkinan akan memilih pasangan Jokowi-JK. Penulis mengakui bahwa tulisan ini sifatnya subjektif alias berpihak. Jadi tulisan ini just IMO dan berhak mendapatkan kritikan yang membangun maupun yang menghujat. Selamat menyaksikan:
1.Kader Partai
Yaitu kader partai PDIP dan partai koalisi, dari PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI. Mereka kemungkinan akan memilih pasangan Jokowi-JK sebagai bentuk tanggungjawab sebagai kader partai. Meskipun tidak bisa dipungkiri ada beberapa kader yang membelot dan justru memilih pasangan no. 1, misalnya: Rachmawati Soekarnoputri, adik Ibu Megawati dan juga Rustriningsih.
2.Orang Syi’ah
Jelas orang syi’ah akan memilih Jokowi, karena tokoh besar syi’ah di Indonesia, yakni Jalaluddin Rahmat yang tergabung dalam Jokowers merekomendasikan kader-kadernya untuk memilih Jokowi. Meskipun tidak dipungkiri bahwa di kubu Prabowo pun ada orang orang syi’ah yang mendukung, tapi kemungkinan mereka akan memilih Jokowi.
3.Anak rock
Karena Jokowi menyukai musik-musik beraliran cadas, maka akan banyak pemilihnya dari orang-orang seperti ini. Terbukti dengan bergabungnya Slank dalam pendukung Jokowi.
4.Simpatisan Pak Jokowi
Ya, betul. Ini dibuktikan dengan banyaknya Jokowi lovers yang tersebar baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Biasanya sih, para simpatisan ini mengucapkan salam dengan, “salam 2 jari, jangan lupa pilih Jokowi.” Atau “Indonesia Hebat!.
5.Simpatisan Pak JK
Secara umum simpatisan Pak JK ini adalah orang-orang Sulsel, karena dipungkiri atau tidak, fanatisme kesukuan itu masih ada di negeri ini, buktinya satu-satunya yang tidak dibisa dikalahkan oleh Pak SBY pada pilpres 2009 adalah Sulawesi, khususnya Sulsel. Juga simpatisan Pak JK ini bisa datang dari himpunan HMI, karena Pak JK termasuk kader HMI yang hebat.
6.Kaum transgender
Jelas, kaum trangender dimulai dari waria, riata, penyuka sesama jenis dan yang sejenisnya akan terwakili dengan terpilihnya Jokowi sebab di kubu Jokowi ada ibu Musdah Mulia yang sudah lama membolehkan pernikahan sesama jenis.
7.Orang bayaran
Kita jangan munafik dalam persoalan ini, baik di kubu Prabowo maupun di kubu Jokowi akan ada politik uang yang sudah menjadi warna tersendiri dalam setiap Pemilu yang diadakan di negeri ini. Jadi jangan kubu Jokowi mengatakan, “Kami pasti menang kecuali kalau kami dicurangi.” sebab siapapun bisa curang dalam hal ini. Karena, kubu Prabowo juga bisa mengatakan hal yang sama kan. Coba pikir, ketika ada seseorang yang mencuri, kemudian ditanya tiba-tiba ada yang langsung berkata, “Bukan saya orangnya.” Maka hanya ada dua kemungkinan, dia jujur atau dialah pelakunya.
Ada beberapa list lagi yang penulis ingin masukkan seperti, kader NU sebab di kubu Jokowi ada partai PKB yang identik dengan ormas NU, dan di Sulsel sepertinya kader-kader NU akan mendukung Jokowi-JK, tapi melihat bahwa di kubu Prabowo-Hatta ada sebagian tokoh-tokoh dan kyai-kyai NU Jawa yang mendukung pasangan nomor 1 ini, juga ada dukungan dari ketua PBNU, Said Agil Siradj, maka penulis tidak memasukkan dalam list.
Penulis juga sebetulnya ingin memasukkan Umat kristiani dalam list ini, melihat keberpihakan yang menguntungkan umat Kristiani sejak Jokowi jadi pemimpin di Solo dan Jakarta. Tapi melihat bahwa di kubu Prabowo-Hatta juga ada umat Kristiani, semisal adik Prabowo sendiri, lalu ada Harry Tanoe yang kemarin memprakarsai datangnya Maher Zain dalam konser untuk Prabowo-Hatta. Dan melihat piawainya Pak Prabowo dalam bersosialisasi menjadikan dukungan umat Kristiani untuk mendukung Prabowo juga lumayan besar. Kata teman -tidak tahu benar tidaknya- secara umum, Kristen Katholik akan berpihak ke Jokowi dan Protestan akan berpihak ke Prabowo.
Sebetulnya masih ada beberapa list yang ada dalam kepala penulis yang ingin terketik pada tuts keyboard ini, tapi cukuplah tujuh list ini mewakili jamaah. Demikianlah list ini penulis buat hanya sebagai opini pribadi dan bukannya sebagai ajang untuk sok tahu. Setelah ini akan ada tulisan dari penulis tentang Orang-orang yang kemungkinan memilih Prabowo-Hatta. Just wait for minute.
Dan jangan lupa untuk datang ke TPS besok, Rabu, 9 Juli 2014. Jangan malas, jangan ketiduran karena suara Anda akan menentukan nasib bangsa kita di masa depan.
