Siapa sangka bahwa sesuatu yang sederhana seperti tidur siang ternyata bisa menjadi solusi besar dalam dunia pendidikan? Sebuah SMP di Surabaya, Jawa Timur telah mengambil langkah berani dengan menguji coba program tidur siang di sekolah. Langkah ini langsung menjadi perbincangan, tak hanya di kalangan pendidik, tetapi juga masyarakat luas. Tidur siang mungkin terdengar remeh, namun program ini menyimpan potensi luar biasa untuk memperbaiki kesejahteraan siswa, baik secara akademik, emosional, maupun fisik. Pertanyaannya, mengapa tidur siang dibutuhkan?
Kita semua tahu bahwa kehidupan siswa sekolah tidak mudah. Dari pagi hingga sore, siswa dihadapkan pada jadwal belajar yang padat, diselingi kegiatan ekstrakurikuler, dan diakhiri dengan pekerjaan rumah. Banyak dari mereka kelelahan di tengah hari, tetapi mereka dipaksa terus fokus hingga bel pulang berbunyi. Tidak heran jika konsentrasi dan motivasi mereka menurun pada jam-jam siang.
Tidur siang di sekolah menjadi solusi sederhana untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam uji coba yang dilakukan di SMP di Surabaya, siswa diberi waktu sekitar 30-45 menit setelah sholat dzuhur untuk tidur di kelas. Kelas dirapikan dan dikondisikan, suasana dibuat tenang, dan siswa diminta beristirahat dengan berbaring dilantai yang diberi alas, sementara itu ada guru mengawasi dan menjaga suasana tidur siang. Rasanya terlihat sederhana, namun efeknya langsung terasa. Tentu saja program ini muncul dari partisipasi aktif pihak sekolah dalam menyikapi problematika yang dialami oleh siswa mereka yaitu banyaknya siswa yang terlihat mengantuk saat jam pelajaran.
Dibalik program sederhana yang barangkali terkesan 'aneh' dan baru di masyarakat kita, program ini sejatinya memberikan manfaat jika terapkan dengan metode yang efektif, khususnya bagaimana manfaat besar dari tidur siang itu sendiri bagi para siswa.