Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Ramadan dan Generasi Muda: Jejak Makna di Setiap Langkah

22 Januari 2025   07:36 Diperbarui: 22 Januari 2025   07:56 78 5

Setiap Ramadan, ada nuansa yang berbeda di setiap sudut negeri ini. Udara pagi yang syahdu, lantunan doa yang menggema, suara tadarus Al-Quran diberbagai sudut kehidupan, dan semangat berbagi yang kian membuncah. Namun ada yang berbada di Ramadhan tahun ini, pemerintah mengambil langkah penting dalam menyikapi bulan suci tersebut dengan mengeluarkan kebijakan terkait pembelajaran siswa di bulan Ramadan. Kebijakan ini tidak hanya menyesuaikan ritme belajar siswa dengan suasana Ramadan, tetapi juga menempatkan pendidikan karakter sebagai fokus utama.  

Diketahui, Surat Edaran Bersama (SEB) terkait Pembelajaran di Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi telah resmi ditandatangani oleh tiga menteri, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendasmen), Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Dokumen No. 2 Tahun 2025, nomor 2 tahun 2025 dan nomor 400.1/320/SJ tersebut menjadi landasan utama dalam mengatur skema pembelajaran siswa selama bulan Ramadan. Dengan kehadiran SEB ini, pemerintah memberikan arahan yang jelas mengenai bagaimana siswa, sekolah, dan masyarakat dapat memanfaatkan momentum Ramadan untuk pendidikan yang lebih bermakna.  

Salah satu poin penting kebijakan ini adalah pemberian keleluasaan bagi siswa untuk belajar secara mandiri di rumah, tempat ibadah, atau lingkungan masyarakat pada tanggal tertentu. Pendekatan ini sangat relevan dengan semangat Ramadan, yang mengajarkan pentingnya introspeksi dan kebermaknaan dalam aktivitas mereka sehari-hari.  

Namun, fleksibilitas ini juga membawa tantangan. Tidak semua siswa memiliki lingkungan yang kondusif untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, peran orang tua menjadi sangat krusial dalam mendampingi anak-anak mereka agar waktu yang diberikan tidak hanya menjadi waktu luang tanpa arah.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun