Perkembangan Islam dan tasawuf menghadapi berbagai tantangan dari kaum modernis dan sekuler. Mereka menyatakan bahwa agama dan spiritualitas adalah hal-hal non logis yang harus dipisahkan dari publik. Tasawuf tradisionalis dengan dengan praktik tasawufnya dianggap menjadi alasan Islam di Indonesia tidak berkembang. Namun hal itu terbantahkan dengan pembuktian bahwa tasawuf mampu berubah dan berbaur dengan perubahan modern, yang kemudian dikenal dengan konsep neo-sufisme, melalui eksistensi pesantren di Indonesia. Selain itu, masyarakat muslim modern di perkotaan saat ini pun juga berinteraksi dengan tasawuf dengan konsep urban sufisme.
KEMBALI KE ARTIKEL