Mungkin di benak para sahabat ‘pembaca’ sudah tidak asing lagi dengan dua kata ini, Satpol PP dan Pedagang asongan atau yang lebih lumrah kita sebut dengan pedagang kaki lima. Ya, agaknya semua sahabat mulai mengenal dua karekteristik yang penuh perbedaan itu. Satpol PP kita kenal sebagai satuan kepolisian yang tugasnya mentertibkan jalan dari gangguan-gangguan agar jalan terlihat lebih rapi dan meminimalisir terjadinya kemacetan jalan, sementara pedagang asongan adalah musuh bebuyutannya, yakni orang-orang yang dianggap kesatuan itu paling ngeyel dari penerobos lampu lalu lintas sekalipun. Mengapa? Sebab jika ada pembersihan jalan (termaksud pedagang kaki lima) maka hasil usaha keatuan polisi ini nyaris hanya bertahan tiga hingga lima hari, setelah itu orang-orang yang tadinya sudah dibasmi layaknya nyamuk demam berdarah ini menampakkan batang hidungnya kembali sehingga membutuhkan proyek pembersihan kembali yang betul-betul akan menguras tenaga mereka.