Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Candu Google? Oh No !

13 Januari 2012   05:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:57 150 0
Siapa sih yang gak kenal ama google? Semua pasti kenal dong...! ada juga sih yang gak kenal, dan mungkin kalau mau dijaweb pasti orang tua yang ketinggalan informasi atau gaptek (gagap teknologi), bukan? . Secara sadar, tidak sadar, langsung, tak langsung serta diterima maupun ditolak sekalipun, google kini telah menjadi menu keseharian para kaum akademisi (peserta didik) khususnya mahasiswa. Kemudahan yang disajikan oleh google dengan segala skala kebebasannya dalam mengakses dunia maya yang juga relative memiliki kecepatan mondial, membuat peminat google era kini semakin membelunjak saja.
Keunikan google, keunggulan sistem yang dimiliki google serta kemudahan yang tersaji pada program web ini merupakan salah satu nilai tambah sehingga memiliki banyak pengunjung dalam mencari entri-entri di dunia maya. Terbilang sejak 2004 porsi google semakin populer di semua kalangan dengan skala kesempurnaannya ketimbang program web yang lain seperti Yahoo!, AOL dan CNN.
Bayangkan saja, hanya dengan mengetikkan kata kunci (keyword) atau Overture yang dulunya bernama GoTo.com di laman google, dalam hitungan detik apa yang dimaksudkan akan terlampir dan nongol di layer mata pengunjungnya, memang sangat menarik dan mudah, namun tahukah kalian apa misi dibalik kemudahan, kenyamanan dan kecenderungan google dalam memfasilitasi pengunjungnya dengan memberi kebebasan mengakses yang disediakan sedemikian rupa? Yuk, simak bersama !
Beberapa fakta terungkap dari terciptanya google sebagai salah satu program web tercanggih di dunia maya, salah satunya bisa dilihat dari beberapa misi yang diungkapkan oleh Larry Page dan Sergey Brint selaku pencipta google ini. Mereka mengatakan “Misi Google adalah untuk mengumpulkan informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses secara bebas, universal dan berguna,”.
Masih bingung? Udah jelas gitu kok, google dengan segala kemudahan yang diberikannya mengajarkan kecenderungan kepada kita agar menggantungkan diri, menimbulkan rasa butuh berlebih atau candu terhadap program web ini. Kalimat Larry dan Sergey tentang cara pengaksesan yang bebas, universal dan berguna juga sebenarnya harus kita kaji, bebas artinya keleluasaan tanpa aturan, universal artinya mengenai segala bentuk tanpa adanya batasan (kalian tanya gambar porno juga pasti akan dijaweb sama om google dari saking universalnya yang disuguhkan) dan terakhir berguna, pertnyaanya adalah berguna untuk siapa? Bagi kalian yang belum tahu pasti bertanya-tanya bukan? Kata berguna bisa ditujukan pada perusahaan Google Inc. (NASDAQ: GOOG) yang didirikan pada 7 September 1998. sebab dengan semakin banyaknya orang-orang menggunakan jasa google maka akan semakin menguntungkan atau bertambah pula pudi-pundi perusahaan yang berdiri di amerika serikat itu.
Masih kurang jelas? Haduh, oke oke! dari segi filosofi yang dianut oleh google dan penciptanya misalkan, mereka itu menganut slogan seperti “Don`t be evil,” tahu kan artinya? Yapz, bener banget. Don’t be evil (jangan dibuat menjadi malapetaka) bisa dimaksudkan sebagai rasa risih yang dihilangkan dalam diri kita, masa’ sih? Ya iya lah, coba kita fikir-fikir, kata-kata ‘jangan dibuat menjadi malapetaka’ kan artinya kita menganggap sesuatu yang meresahkan itu sebagai hal yang biasa toh? Coba kita bayangkan betapa seramnya jika teranut filosofi itu, ih gak kebayang deh gimana jadinya, bisa jadi kita akan menyepelekan hal-hal yang dianggap biasa padahal sebenarnya hal itu meresahkan.
Ha? Masih gak ngerti? Huffft !! iya iya, ini satu lagi misi yang sempat terungkap melalui pernyataan Larry dan Sergey “Kerja harusnya menatang, dan tantangan itu harusnya menyenangkan,” apa? Masih belum paham? Wah, ngajak berantem nih yang baca. Jadi begini sahabat, berbentuk apapun pekerjaan kita, secara tidak sadar sebenarnya kita telah diracuni dengan paham happy, maksudnya pemikiran kita itu diselubungi dengan rasa senang tok, mulanya dari hal-hal kecil sampai merembet ke hal-hal besar, ilustrasinya, kita nantinya akan dicekcoki dengan ketidak seriusan dalam mengerjakan suatu hal, sebab pemikiran kita telah terkontaminasi dengan paham happy tadi.
Udah jelas dong...! nah, itu baru pembaca yang ane suka, terus kalau udah tahu dan ngerti apa motif penciptaan google dan misinya, lantas kita mau apa hayo...? Ah, pada loading semua nih, jawebnnya adalah mengurangi sifat ketergantungan kita terhadap google, gimana caranya tuh? Hmmmmmm, nanyak maneh?
Pertama mengembalikan budaya asal menjadi budaya yang modern, apa’an tuh? Tunggu dulu po’o? Masih mau narik nafas dulu iki. Ya, senada dengan ungkapan Bung Hatta “Kalian boleh memenjaraku dengan buku, karena dengan buku aku bebas,” sekarang kan lagi trend yang serba instan, mie instan maksudnya? Bukan !! huh, instan dalam artian, para kaum akademisi lebih suka yang serba cepat dan gampang sehingga melupakan esensi slogan ‘Susah dahulu, senang kemudian’ itu lho, makanya ayo kita semua berbondong-bondong melestarikan dan merealisasikan ungkapannnaya Bung Hatta.
Ke dua mengurangi rasa ketergantungan terhadap google, caranya dengan sering-sering mengkonsultasikan permasalahan atau kesulitan-kesulitan yang kita alami kepada yang dirasa lebih menguasai hal itu, di mana pak? Di kuburan, ya di mana saja kita menemui orang itu lah sahabat, masa’ iya ketemu di ujung tugu monas sih? Dan yang perlu kita catat, jangan pernah sungkan dan bosan untuk mengkonsultasikan permasalahan kita kepada mereka, sebab selain kita belajar mengurangi ketergantungan terhadap google, kita juga mengfungsikan keberadaan orang-orang di sekitar kita sebagai tempat curhat.
Woy !! jangan molor dulu, tinggal satu lagi nih. Nah, yang terakhir silahkan buang jauh-jauh komputer kita, what? Hehe, santai sahabat, komputer itu singkatan dari ‘komplikasi muter,’ pasti deh bengong gak ngerti. Ya maksudnya sudahi penyakit kita yang sedikit-sedikit tanya google, sedikit-sedikit tanya google lagi, agar kita terlatih dan terbiasa tidak candu lagi terhadap om google iku, dan seharusnya usaha-usaha demikian sudah mulai kita praktekkan sejak dini.

**Adalah Aktivis Buletin New news dan ‘Komunitas Rel Kereta’

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun