-----
“Apa khabar To?”, kataku. “Eh lu Hen (Hendra itu namaku), tumben lu dateng kerumah gua, ada apa nih, apa ada yang bisa gua bantu?, kata Anto kepadaku. Oh ya perlu aku jelaskan memang selama ini sejak orang tua Anto meninggal dunia, diantara teman-teman alumni si Anto ini dikenal sebagai seorang anggota “seksi repot”, tukang mengurus keperluan teman-teman semua, khususnya urusan pribadi atau rumah tangga mulai dari menjadi juru bicara mewakili teman tersebut kepada teman-teman alumni lainnya, bayar tagihan listrik, air, telepon sampai mengantar undangan perkawinan anak mereka, mengurus izin-izin usaha, mencarikan material bangunan bahkan sampai mencarikan mobil septic tank untuk menguras WC yang penuh, teman-teman semua juga meminta bantuan kepada si Anto ini. Memang itu tidak gratis karena kami tidak segan-segan memberikan imbalan yang pantas. Enaknya dengan si Anto ini karena dia anak mantan Ketua DPR jadi pergaulannya di kota kami cukup luas, bisa masuk kesana-kesini dengan lancar namun tidak urung juga dengan cara menjual nama sang “babe gue” itu.