Sustainable Development Goals atau SDGs adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan kearah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup (Bawono, 2019). Dilansir dari situs
http://sdgsindonesia.or.id/ , SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”. SDGs membawa 5 prinsip dasar yang menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, yaitu; people (manusia), planet (bumi), prosperity (kemakmuran), peace (perdamaian), dan partnership (kerjasama). SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015 lalu. 17 tujuan dan target tersebut dikelompokkan menjadi 4 pilar. Salah satu tujuan dari SDGs adalah Pendidikan berkualitas. Pandemi COVID-19 belumlah usai dan turut membawa beberapa masalah serta dampak buruk bagi sektor Pendidikan. Masalah tersebut sangatlah beragam, seperti rendahnya minat belajar anak-anak, kesulitan-kesulitan anak-anak dalam belajar, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimanakah cara yang dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut?
KEMBALI KE ARTIKEL