tentang sedih yang dibuat secara sengaja untuk agar orang benci pada kita
hidup mungkin bisa terbalik
seperti aku sengaja menumpahkan kotoran di lantai yang baru dibersihkan ibuku
tapi itu bukan aku
yang kuat, mungkin bukan yang serta merta melawan yang tak sesuai dengan paling tidak apa yang mereka anggap benar
tapi dia bilang, kalau mengalah terus nanti tak berkarakter. Tak seru.
Begitu? Mungkin juga..
tapi begawan tidak
setahuku..
Eh, maaf.. Aku tidak tahu siapa-siapa begawan, hanya karakter yang diceritakan. Syukurlah itu hanya fiksi, jadi mereka buatku percaya.
Begawan yang aku tahu adalah mereka dengan segala kerendahan hati tersenyum dalam amok sekalipun dan menganggap semua itu "kecil", karena mereka telah "besar".