Dalam analisis sastra bandingan antara novel "Ngrangsang Lintange Luku" dan "Menjadi Manusia Dewasa", peneliti menemukan bahwa resiliensi diperwakili melalui tokoh utama yang menghadapi tantangan hidup. Dalam "Ngrangsang Lintange Luku", tokoh utama, Siti, menghadapi kehilangan anak dan suami, namun ia tetap berjuang untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. Sementara dalam "Menjadi Manusia Dewasa", tokoh utama, Raka, menghadapi kehilangan ibu dan mengalami trauma, namun ia belajar untuk mengatasi kesedihan dan menjadi lebih dewasa.
KEMBALI KE ARTIKEL