Ulip mendapat undangan pesta dilokasi kediamannya dari seorang tetangga. Diselebaran undangan tertulis ‘yth. Sdr Ulip di tempat’. Dia merasa undangan suatu kehormatan baginya untuk hadir dipesta itu. Dia sudah berencana untuk menyumbangkan beberapa lagu dengan suara emas menurut yang dia punya.