Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Nyanyian Beralaskan Bambu

30 November 2012   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25 98 3

Aquarius1.com(google)

.

Kusapa dirimu lewat puisiku

saat lembayung senja telah berlalu

diranah kompasiana nan lalu

tak kusangka bertemu kamu

dikanal fiksi bagiku satu

lirikan mata mendelik sayu

bersinar binar bak berkilau

bagai sepasang burung bangau

terbang hinggap diranting kayu

disinggasana istrinya arab badu

.

apalah artinya diriku

merayu aku tak mampu

menyentil mata dikedip satu

dimatamu aku diam membisu

diamku bukan begitu

ingin kuraih senyum dihatimu

mengajak senyum aku malu

rangkuh aku jadi temanmu

bagimu dan kompasianer itu

.

bukan aku pandai merayu

seperti anak meminta susu

pada ayah dan juga ibu

mengais rezeki seakan tak mampu

menangis anak tersedu-sedu

dipuing istana beralaskan bambu

dihuni rayap atau rajanya kutu

hidup bagai sekeras batu

mematuk hingga berpalu-palu

tiada orang yang tahu

.

oh...angin yang membubu..dengar nyanyian pilu anak itu..pada siang dan malammu..lidah seakan kelu..tangan setengah kaku..kemana jiwakan meramu..semua mata terpejam selalu..telinga berdengung bisu..tiada satu yang membantu..itulah siperengkuh maha meru..yang tak mau tahu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun