Setiap saya berkumpul dengan ibu-ibu, topiknya nggak pernah lari dari satu kata “waspadalah”, suatu saat gempa akan terjadi lagi. Pemprov (pemerintah propinsi) Sumatera Barat sudah lama memberlakukan surat edaran tentang siaga darurat gempa dan tsunami pada masyarakatnya. Ditambah lagi Negeri Sakura Jepang, telah memprediksi gempa yang akan terjadi di negeri kami berkisar 8,9 sr.
Untuk mengantisipasi terjadinya gempa pada masa akan datang, Pemprov Sumatera Barat telah mengusulkan pembangunan sebanyak 342 Shelter Vertikal yang bisa menampung 798.589 jiwa. Semoga terwujud pada tahun 2013 dengan total dana Rp. 1,2 triliun yang dibangun di 7 kabupaten yang terdiri : Padang, Agam, Pasaman, Pesisir, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman dan Mentawai. Saat ini baru 7 shelter mandiri yang telah dibangun dan sedang dilaksanakan (sumber: singgalang.com).
Walau kejadian gempa 30 september kemaren, genap sudah tiga tahun, namun masyarakat Padang khususnya, masih selalu dilanda gundah dan trauma. Karena tanpa disadari gempa sering kali datang walau dengan skala kecil (5-6 sr), namun cukup membuat masyarakat cemas dan khawatir, apalagi kalau gempanya datang dimalam hari. Bingung dan takut kemana mau melangkah dan menyelamatkan diri beserta keluarganya masing-masing.
Masyarakat Padang berharap, dengan dibangunnya Shelter, semoga dapat mengevakuasi dan berkurangnya korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana gempa. Hanya pada Allah sang penguasa jagad raya saya berdo’a. Moga ramalan manusia tidak akan jadi nyata, jika Allah tidak mengizinkan sesuatu tanpa kuasaNYA, Amin.