Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Menyikapi Rasa Jenuh Berumah Tangga

9 Juli 2012   07:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:09 2480 8
Setiap orang menjalani hidup berumah tangga tak ada yang sama dan selalu berbeda. Bermacam aneka ragam yang dapat dirasakan oleh PASUTRI (pasangan suami istri). Semuanya tergantung bagi pasangan itu sendiri, bagaimana mereka menyikapinya sesuai dengan harapan dan tujuan yang dicapai dari kedua belah pihak, antara suami dan istri.

Sikap dan sifat dari seorang suami maupun istri, haruslah saling mengerti satu sama lain, bila kehidupan rumah tangga ingin langgeng. Apalagi, kalau sudah ada rasa jenuh yang menghantui perasaan. Hari-hari yang dijalani pasti terasa panjang dan melelahkan. Dulunya romantis, sekarang hanya tinggal kenangan tentang masa lalu.

Cara Menyikapi Rasa Jenuh bagi suami istri :

1.  Sebelumnya suami istri hendaklah bersikap SaMaWa (Sakinah Mawadah dan Warahmah). Artinya suami istri hendaknya saling menghormati, menyayangi, mengerti satu sama lain dan selalu berada dijalan Allah.

2.  Ciptakanlah suasana baru dalam rumah. Seperti bentuk tata ruang yang apik, nyaman, indah dipandang mata.

3.  Jadikanlah kenangan masa lalu sebagai moment agar hubungan bertambah romatis.

4.  Hindari masalah yang menimbulkan semua perbedaan. Termasuk mencari celah kesalahan dari masing-masing pribadi, agar tidak terjadi perselisihan yang akhirnya saling benci.

5.  Harus ada saling mengalah antara suami istri. Ingat...! mengalah bukanlah berarti kalah. Mengalah demi kebaikan hubungan Pasutri akan menjadi lebih harmonis.

6.  Saling melempar pujian akan lebih baik, agar suami istri merasa saling memperhatikan.

7.  Nggak ada salahnya mengulang kembali masa-masa indah atau tempat-tempat memadu kasih hanya berdua yang pernah dilalui bersama. Seperti jalan-jalan dan mengasingkan diri dengan menginap di hotel, supaya bebas dari kebosanan terhadap rutinitas sehari-hari.

Janganlah sampai jenuh merusak keharmonisan dalam hubungan suami istri, karena akan berakibat fatal, imbasnya terhadap anak-anak yang tidak berdosa. Baik suami maupun istri hendaklah saling mengerti akan kedudukannya masing-masing. Lihat  Firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 34.

Sungguh bahagialah bagi pasangan suami istri yang bisa mendapatkan keluarga yang SaMaWa (Sakinah Mawadah dan Warohmah), hidup dalam limpahan kasih sayang sesama pasutri, anak, dan anggota keluarga yang ada dalam rumah tangga. Supaya rumah tangga yang kita bangun akan mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.

Tulisan ini terinspirasi dari Tausyiahnya Mamah Dedeh.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun