Pada awal Desember 2024, Jakarta Utara Peristiwa ini disebabkan faktor  pasang maksimum air laut (banjir rob) dan intensitas hujan yang tinggi. Di daerah pesisir seperti Muara Baru dan Pluit, banjir mencapai ketinggian lebih dari 1 meter, memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena ini semakin parah akibat kenaikan permukaan air laut global dan penurunan permukaan tanah
(land subsidence). Akibatnya, wilayah pesisir menjadi semakin rentan terhadap banjir. Dalam konteks ini, analisis wacana terhadap pemberitaan banjir di Jakarta Utara mengungkap bagaimana fenomena ini diberitakan, dimaknai, dan dipolitisasi. Analisis wacana metafora yang digunakan tidak hanya memperjelas keadaan tetapi juga membangun persepsi masyarakat terhadap fenomena tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL