Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Inventory Management System Ravintola POS

30 Agustus 2024   15:52 Diperbarui: 30 Agustus 2024   15:58 66 1
Inventory Management System atau manajemen inventaris telah menjadi bagian penting dalam suatu bisnis, karena berhubungan langsung dengan pengelolaan barang dan persediaan. Pengelolaan stock atau lebih dikenal sebagai manajemen inventory adalah proses pengelolaan dan pengontrolan atas persediaan barang atau produk yang akan didistribusikan oleh perusahaan kepada konsumen. Pengelolaan stok barang sangat berkaitan dengan pencatatan dan administrasi pengelolaan stok

Apa itu Inventory Management System Atau Sistem Inventory Manajemen
Inventory Management System adalah suatu sistem manajemen persediaan yang digunakan untuk mengontrol, mengelola, dan memantau persediaan suatu bisnis. Sistem ini membantu bisnis dalam mengoptimalkan kegiatan pengadaan, pengolahan, dan pengiriman barang.

Komponen dalam Inventory Management System
IMS terdiri dari beberapa komponen, antara lain:
- Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak digunakan untuk memproses data persediaan dan membantu pengambilan keputusan bisnis. Perangkat lunak IMS memiliki fitur-fitur yang berbeda, tergantung dari kebutuhan bisnis.
- Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras digunakan untuk menyimpan dan mengakses data persediaan. Perangkat keras IMS meliputi barcode scanner, komputer, printer, dan perangkat mobile.
- Database
Database digunakan untuk menyimpan data persediaan, transaksi, dan laporan bisnis. Database IMS biasanya terintegrasi dengan perangkat lunak dan perangkat keras.

Metode Inventory Management
Penjelasan beberapa metode inventory management system dapat Anda simak dalam ulasan berikut ini:

1. Metode Just in Time (JIT)
Metode manajemen inventaris ini berasal dari negara Jepang pada tahun 1960-an hingga 1970-an.
Metode JIT adalah strategi pengelolaan persediaan di mana bahan baku atau barang jadi hanya dibeli atau diproduksi pada saat dibutuhkan. Dengan menggunakan metode JIT, bisnis dapat menghindari biaya persediaan, meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas produksi, dan mengoptimalkan penggunaan ruang gudang.

Namun, metode JIT juga memiliki beberapa risiko, seperti terganggunya produksi ketika pasokan bahan baku terlambat atau cacat, atau permintaan pelanggan meningkat tiba-tiba. Oleh karena itu, metode JIT harus diterapkan dengan hati-hati dan perencanaan yang cermat.

2. Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ dapat membantu Anda untuk menghitung biaya persediaan paling minim atau ekonomis. Hal yang perlu diperhatikan dari EOQ adalah, perusahaan memiliki rata-rata persediaan yang banyak/besar untuk suatu periode tertentu, oleh maka itu perusahaan perlu mencari tahu dan membuat perhitungan dari biaya persediaan yang paling ekonomis.
Dengan EOQ, perusahaan harus memiliki perhitungan yang rinci dari keseluruhan proses dari pemesanan hingga biaya simpan di gudang.
Metode EOQ juga memiliki beberapa risiko, seperti persediaan yang berlebihan atau kurang, yang dapat mempengaruhi biaya persediaan dan pengiriman. Oleh karena itu, metode EOQ harus diterapkan dengan hati-hati dan perencanaan yang cermat.

3. Materials Requirement Palnning (MRP)
Metode MRP adalah strategi pengelolaan persediaan di mana persediaan bahan baku dipantau secara real-time dan sistem secara otomatis menghasilkan pesanan untuk memastikan persediaan selalu tersedia ketika dibutuhkan. Dengan menggunakan metode MRP, bisnis dapat menghindari biaya persediaan yang tidak diperlukan, meningkatkan efisiensi produksi, dan memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu.
Metode MRP juga memiliki beberapa risiko, seperti persediaan yang berlebihan atau kurang, yang dapat mempengaruhi biaya persediaan dan pengiriman. Oleh karena itu, metode MRP harus diterapkan dengan hati-hati dan pengawasan yang ketat.

4. Days Sales of Inventory (DSI)
Metode DSI adalah strategi pengelolaan persediaan di mana bisnis mengukur rata-rata hari persediaan yang tersedia untuk dijual. Dengan menggunakan metode DSI, bisnis dapat memantau dan mengoptimalkan persediaan barang secara real-time dan memastikan persediaan selalu tersedia ketika dibutuhkan.

Tujuan dari penerapan metode ini adalah untuk menunjukkan likuiditas persediaan.

Metode ini juga memiliki beberapa risiko, seperti persediaan yang berlebihan atau kurang, yang dapat mempengaruhi biaya persediaan dan pengiriman. Oleh karena itu, metode DSI harus diterapkan dengan hati-hati dan pengawasan yang ketat.

Fungsi Inventory Management System
IMS memiliki beberapa fungsi penting bagi bisnis, antara lain:
- Mengoptimalkan Pengelolaan Persediaan
- Meningkatkan Efisiensi Bisnis dengan IMS
- Membantu dalam Pengambilan Keputusan Bisnis

Ravintola POS sebagai Solusi Inventory Management System Anda
Inventory atau gudang merupakan komponen penting dari rantai pasokan modern, karena berfungsi sebagai lokasi penyaluran barang dari supplier atau pemasok hingga sampai ke tangan pelanggan. Dan dalam praktiknya, secara operasional setiap gudang cenderung memiliki suatu ketidakpastian dalam menyediakan permintaan.

Oleh karenanya, Ravintola POS hadir untuk memberikan layanan solusi IMS (Inventory Management System) yang sesuai dengan kebutuhan Anda dalam membantu mempermudah operasional dan efisiensi IMS operasional Anda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun