By. Dwiroso
Sang Bagaskara
Menangis
Mata nanar berkibas
Meruah kepingan bara
Luruh seketika
Kebodohan
Menggenang menjadi butiran-butiran
Terpanggang remah tangisan sang pemilik bara
Diri berdiri bertahun tahun
Melangkah kan kaki berpuluh, Beratus, beribu kilo
Ruang penuh suara
Suara tangis, jeritan, tawa, nyanyian
Diri berdiri dalam amarah
Diri berdiri dalam sedih
Berjibaku, bergulat, melumat kata
Berpesta wan prestasi
Diri merasa benar
Diri tak merasa angkuh
Jumawa dibawakan dengan kerendahan hati
Kekerasan berlangsung dalam kelembutan
Sang psikopat nampak sangat humanis
Itukah kebodohan
Sejatinya kebodohan
Tak nampak sebagai kebodohan
Sebelum akhirnya luruh
Lenyap
Menguap menjadi butiran-butiran
Terpanggang remah tangisan sang pemilik bara