By. Dwiroso
Wajahmu berseri menyambut kehadiran ku
Siang itu aku memenuhi keinginan mu
Kau minta aku main ke rumah mu
Setelah setengah jam aku berputar putar mencari alamat mu
Aku merasakan kelegaan mengalahkan kelegaan kelegaan yang lain
Melihat kau menyambut ku dengan senyuman
Senyum yang selalu kurindukan
Dengan lesung pipimu serasa kau menawan hatiku
Hatiku serasa terkurung dalam dekapan hatimu
Dengan ramah kau persilahkan aku masuk
Rupanya kau telah menyiapkan suguhan kopi manis
Kau tak pernah lupa dengan kegemaran ku
Membuat kelegaan ku semakin sempurna
Saat kau memperkenalkan aku dengan orang tuamu
Aku pun terharu
Begitu hangat mereka menerima ku
Padahal aku baru pertama bertemu
Lantas aku berfikir
Inikah maksud kau mengundang ku
Untuk datang ke rumah mu?
Ingin memperkenalkan aku dengan orang tuamu
Kau menatap ku tanpa kedip
Seolah tak ingin melewatkan melihat raut muka bahagia diwajahku
Terus saja kau menatapku
Membuat ku tak kuat menerima anugerah ini
Anugerah siang itu begitu mengejutkan
Sebab engkau tak pernah secara eksplisit menjawab permintaan ku
Kau hanya berujar antara iya dan tidak
Mungkin itu kesempatan yang kau berikan buatku untuk membuktikan kesungguhan dan keseriusanku
Selama ini diam diam kau mempelajari ku
Menilai ku
Dari beberapa kali kau meminta ku membantu mengajari mu menulis
Membuat artikel, essay, puisi dll