By. Dwiroso
Bulan, minggu dan hari hanya lewat
Ketika pikiran tak terpatri pada hiruk-pikuk mesin waktu
Sejak gerbang 2022 membuka muram
Hati dan pikiran seperti terhalang temaram
Kekasih tak lagi membersamai dalam damai
Kasihnya terpasung berbagai kacau
Meracau dalam keruh wajah rembulan
Diri kini tinggal seonggok resah
Terbalut bara kecewa
Nafas terdistorsi dalam disharmoni degup jantung
Meluruh gairah
Hidup terpenggal imaji
Dalam retak dinding palung relung hati
Berpasrah dalam naungan transendensi