Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Strategi Penanganan Kemacetan di Koridor Jalan Malioboro

10 Januari 2012   21:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 626 0

Kota Jogja dengan segala keindahannya memiliki sebuah daya tarik yang sangat diminiati oleh pengunjung baik lokal maupun manca negara. Salah satu koridor Jalan yang berada di Kota Jogjakarta yang memiliki image kawasan pariwisata adalah Jalan Malioboro. Sepanjang koridor Jalan Malioboro terdapat toko-toko yang menjual pernak-pernik khas Kota Jogja. Jalan Malioboro memang sudah tidak asing lagi bagi para penikmat wisata belanja oleh karena itu Jalan Malioboro merupakan jalan yang mempunyai tingkat tarikan pergerakan yang tinggi.

Tundaan kendaraan yang terjadi di Jalan Malioboro ini semakin menumbuhkan pola pergerkan lain yakni pergerakan orang dimana pejalan kaki merasa berjalan-jalan sepanjang Jalan Malioboro lebih nyaman dengan berjalan kaki dikarenakan jalur pedestrian di sepanjang jalan tersebut telah dibangun memiliki kondisi yang baik. Pengalihan pola pergerakan ini sangat menguntungkan bagi kinerja Jalan Malioboro dikarenakan volume yang akan melalui jalan tersebut akan berkurang.

Sebuah fenomena lain yakni parkir on street juga selalu terlihat di sepanjang Jalan Malioboro. Penggunaan lahan di koridor Jalan Malioboro memang dipergunakan untuk sebagai pusat perdagangan. Akan tetapi adanya klasifikasi kegiatan tersebut tidak diimbangi dengan adanya fasilitas pendukung kegiatan seperti lahan parkir. Bangunan-bangunan toko yang ada di sepanjang jalan mayoritas tidak menyediakan lahan parkir bagi para pengunjung sehingga fenomena parkir on-street tidak dapat dielakkan lagi. Parkir on street yang dapat dikategorikan sebagai hambatan samping ini dapat memperparah kemacetan di Jalan Malioboro.

Bila melihat jalanan Malioboro kita akan menemuhi berbagai tipe kendaraan baik motorized maupun unmotorized yang saling berhubungan langsung tanpa ada pembatasan tipe kendaraan yang melewati jalan tersebut. Hal ini juga mengindikasikan kemacetan yang terjadi di Jalan Malioboro saat ini juga disebabkan tidak adanya manajemen transportasi yang baik dalam pengaturan jenis kendaraan yang boleh melewati jalan tersebut.

Strategi Penanganan Permasalahan Melalui Manajemen Perkotaan

Adanya perubahan fungsi ruas jalan sebagai pedestrian harus diimbangi adanya jalur alternatif untuk pengalihan pola pergerakan kendaraan. Pengalihan pola pergerakan ini dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur jalan yang baru sehingga ruas jalan yang didalamnya terdapat titik-titik kemacetan dapat terbantu untuk meningkatkan kinerja jalan tersebut.

Upaya lain yang harus dilakukan menyusul adanya perbaikan fungsi ruas jalan ini adalah tersedianya sentra parkir yang dapat untuk pengunjung Jalan Malioboro yang membawa kendaraan bermotor. Sentra parkir ini nantinya akan terhubung dengan Jalan Malioboro dan dari sentra parkir menuju tempat yang ingin dituju akan dibuat senyaman mungkin. Pembuatan sentra parkir ini bertujuan untuk menata kendaraan-kendaraan pengunjung dan menjaga kelancaran lalu lintas di sepanjang Jalan Malioboro yang dulunya diakibatkan adanya parkir on street.

Selain dilakukan sebuah manajemen transportasi, bisa juga dilakukan manajemen kegiatan. Manajemen kegiatan yang dimaksud adalah pengalihan kegiatan dengan mendekatkan kegiatan belanja di lokasi-lokasi strategis seperti bandara, stasiun ataupun terminal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi besar tarikan pergerakan yang ada di Jalan Malioboro yang selama ini menjadi tempat favorit untuk hunting oleh-oleh bagi pengunjung Kota Jogja.

Adanya upaya penanganan permasalahan dengan penerapan manajemen tersebut sedang diinisiasikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X . Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengalihkan arus pergerakan dengan membangunan jembatan Kleringan. Jembatan yang diberi nama Amarto (Agawe Majune Ngayogyakarto) itu diharapkan menjadi solusi mengatasi masalah kemacetan arus lalu-lintas di kawasan Malioboro. Selama ini kawasan Jl Kleringan sepanjang lebih kurang 200 meter itu sering menjadi titik macet arus lalu lintas menuju Malioboro. Pemerintah Kota Jogja tidak ingin permasalahan kemacetan yang ada di Jalan Koridor Jalan Malioboro terus terjadi sehingga upaya-upaya akan selalu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun