Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Sebuah Peluang Cerdas Kreatif atau Penipuan?

23 Agustus 2011   12:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 1002 2
Ini memang bukan berita baru, tapi ijinkanlah saya membagi (lagi) seputar kabar tentang krisis yang mendulang sekeranjang emas. Di tengah polemik susahnya mendapatkan pekerjaan di Negara ini, sekelompok orang muncul dengan sebuah strategi pemikiran bisnis yang tepat sasaran. Sekarang apa sasaran mereka? Ya benar, sasarannya adalah para pencari kerja yang merasa putus asa dalam menekuni pencarian pekerjaan. Pemikiran bisnis itu terbalut dalam sebuah warna biru dan putih dengan logo 3 huruf yang memiliki kepanjangan MITRA UTAMA GLOBAL alias MUG. [caption id="attachment_126441" align="aligncenter" width="300" caption="Logo P.T MUG ( foto : www.google.co.id )"][/caption] Mengapa saya mengulik hal ini (lagi)? Berujung dari sebuah panggilan telefon dari salah satu kerabat dekat saya yang kebetulan bertempat tinggal di Surabaya juga, yang mengatakan bahwa “akhirnya” dia mendapatkan sebuah pekerjaan. Kerabat saya telah malang melintang dalam menekuni dunia pencarian kerja. Ya betul, dia sulit mendapatkan pekerjaan. Kerabat saya adalah seorang Sarjana dari sebuah kampus di Surabaya. Penampilan dan kemampuannya dalam menangani masalah pun saya lihat cukup mumpuni untuk mendapatkan predikat seorang “pekerja”. Namun tidak demikian sepertinya ketika saya mendapatkan laporan via telefon itu. Kerabat saya mengaku bahwa dia telah diterima kerja dan bertanggung jawab untuk mencari beberapa kandidat yang memiliki gelar “pengangguran”. Waah, saya pikir dia mendapatkan sebuah pekerjaan di area HRD (Human Resource Department), lumayan juga untuk seorang anak bawang yang baru saja memulai karirnya.

Saya pun bertandang ke rumahnya dan mulai menyuntikkan berbagai interogasi tentang keberuntungan yang baru saja dia peroleh. Dia berkata bahwa dia harus menyerahkan uang dengan nominal Rp 500,000 di muka sebagai syarat diterima kerja serta pelunasan biaya pelatihan dan biaya lulus tes kesehatan serta tes kepribadian. Kerabat saya pun dengan senang hati menunjukkan dokumen kontrak kerja yang telah dia tanda tangani dengan “sukarela”. Setelah saya baca dengan seksama, saya pun mengerti seperti apa sebenarnya area kerja kerabat saya itu. Saya pun dengan gamblang mengutarakan semuanya kepadanya, dan dia pun terlonjak kaget.

“Aah masa?? Yang benar?? Jadi saya harus menggaet orang yang sedang kebingungan mencari kerja dengan alih-alih gaji besar yang nantinya akan bernasib seperti saya?” dia berkata.

Saya pun tertawa terbahak-bahak. Merasa ditipu, kerabat saya pun marah.

Saya kemudian berkata “Kamu ini sarjana, bisa membaca pula. Apa kamu tidak membuka pikiranmu dengan jelas ketika berhadapan dengan orang yang bersangkutan di P.T MUG tersebut?”.

Dia pun menimpali “Ya, waktu itu kan saya sedang bingung, sekaligus kaget karena akhirnya dapat pekerjaan juga. Apalagi tidak meminta syarat yang aneh-aneh. Ya saya langsung iyakan”.

Ternyata kerabat saya itu sudah benar-benar pusing dan stress dalam mendapatkan pekerjaan dan saya pun memahami apa yang dia rasakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun