“Maukah kau menikah denganku, dan kita berdua akan hidup bahagia di bawah kolong jembatan. Berdua kita akan menikmati indahnya lagu gemericik air sungai, yang keruh dan penuh dengan sampah. Harumnya kembang malam bercampur dengan seonggok bangkai tikus got, terhirup oleh hidung kita yang tersumbat. Menikmati indahnya bintang-bintang, yang seperti titik hujan yang membasahi tubuh kita.