Orang jawa memang terlihat dengan bahasa dan kebudayaan yang masih kental, apalagi dengan kepercayaan mengenai "kejawen". Dalam kamus Bahasa jawa ada pepatah yang mengatakan " Wong jowo ojo nganti ilang jowone", yang artinya orang jawa jangan sampai hilang jawanya. Kita sebagai orang jawa harus melestarikan dan menghidupi bahasa, kebudayaan , bahkan kesenian dalam jawa, karena banyak pembuktian bahwa jika orang jawa lupa dengan jawanya ia juga akan kehilangan kebudayaannya dan akan tergeserkan oleh kebudayaan yang modern saat ini. Di era modernisasi ini banyak orang jawa yang bisa dibilang malu dan gengsi jika mereka berbicara menggunakan Bahasa jawa, mereka akan lebih bangga jika menggunakan bahasa gaul dan kekinian. Bahkan Sebagian orang jawa tidak mengetahui mengenai tingkatan dalam bahasa jawa yang digunakan kepada orang tua dan teman sebaya dan mengenai sopan santun saja mereka tidak tahu, contoh jika kita berjalan di depan orang yang lebih tua kita harus menundukkan kepala, membungkukkan badan dan menyapa "monggo nderek langkung". Bahasa jawa itu merupakan bahasa yang umum dan bahkan dalam sejarahnya bahasa jawa itu sangat berguna untuk keberlangsungan hidup manusia kedepannya, dalam peyebaran agama dahulu menggunakan bahasa jawa sampai ke penjuru nusantara. Jika kita merupakan orang rantau dari luar jawa dan tinggal di pulau jawa alangkah baiknya kita bisa belajar menggunakan bahasa jawa, bahkan jika kita tidak tahu dengan bahasa jawa bisa jadi kita dibohongi dengan orang yang lebih paham dengan bahasanya. Bahkan orang jawa sekarang yang tinggal diluar daerahnya dalam kesehariannya ia menggunakan bahasa gaul yang bisa dibilang bahasanya anak jaksel, karena mereka mengira bahwa bahasa jaw aitu ketinggalan zaman dan kuno. Bahasa jawa itu sebenarnya tergantung siapa yang menggunakan dan akan digunakan untuk rangka apa, jangan sampai kita menyalahkan bahasa apalagi sampai melupakan bahasa kita sendiri yang berasal dari bahasa ibu. Bisa dibilang orang jawa yang sekarang tidak mau berbahasa dan berbicara menggunakan bahasa jawa karena mereka lebih nyaman menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing, justru bahasa asing juga bagus jika kita bisa berbahasanya tapi tidak melupakan bahasa kita yang asli. Riset menunjukkan bahwa orang jawa sekarang telah meninggalkan bahasa nya maupun kebudayaannya karena dalam lingkup keluarga sendiri yang dimana sejak kecil ia diajarkan menggunakan bahasa asing dan di lingkungan sekolah mereka diajarkan bahasa asing dan tidak dikenalkan bahasa jawa. Hal itu justru akan membuat mereka kaget dan merasa bingung dengan bahasa apa yang harus mereka gunakan. Realitanya orang yang sekarang yang sudah tidak terbiasa menggunakan bahasa jawa mereka akan lupa bahkan meninggalkan bahasa jawa, kasus ini terlihat sangat miris jika dikaji dan diteliti lebih dalam lagi. Karena di dalam kebudayaan dan kesenian jawa banyak terdapat simbol dan etika yang terukir didalamnya, banyak artian mengenai filosofi, norma, nilai dan sopan santun yang terkait. Contoh di dalam bangunan dan ukiran candi terdapat banyak cerita yang terkandung didalamnya, karena itu merupakan sebuah pembuktian bahwa bahasa jawa lahir di tanah yang luas dan terkandung banyak makna. Sehingga kita sebagai orang jawa harus mempelajari mengenai bahasa, norma, kebudayaan, dan kesenian dalam jawa, melestarikan dan tetap menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam bahasa jawa. Menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari , mengetahui tingkatan dalam bahasa jawa, sehingga dalam tulisan ini sebagai pengingat bahwa bahasa jaw aitu sebagai pembuka ruang sadar untuk kita terutama masyarakat jawa.
KEMBALI KE ARTIKEL