GTR 150 yang terbeli beberapa bulan yang lalu membulatkan tekadku untuk menantang  diri  menahlukkan rute menuju Gunung Bromo. Kalau tenaganya kurang di tanjakan, minimal bisa main di koplingnya.  Sebenarnya ada rasa was-was dengan tanjakan maupun turunan curam di Penanjakan. Apalagi menyeberangi lautan pasirnya yang tidak bisa diprediksi kedalamannya. Sewaktu berkendara dengan anak muda yang energinya prima saja kami terjatuh beberapa kali, apalagi dengan aku yang biasa manja duduk manis di bagian belakang.
Alamaa...kk apa aku mampu untuk mengemudi? Â
KEMBALI KE ARTIKEL