Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

T a n t a n g a n

9 Agustus 2024   03:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   03:10 49 0
Oleh : Dwi Lestari Wiyono
 
"Kakak ..., maukah ... bersediakah dirimu membunuh untukku?"  

"Membunuh ...?"

"Ya ... membunuh."

"Bagaimana bila aku menukarnya dengan jiwaku, ruhku yang berharga murni sebagai imbalannya?"
 
Dogma
Paganis
Kemurnian sejati keyakinan tanpa jeda
Apakah bagimu, mereka semua hanyalah simbol pemanis belaka?
 
...
...
Kakak
Aku menunggu.
 
Gerabah retak
Aliran akheron, kokitos mengalir menyatu bermuara pada sungai kehidupan
Kosmos
Bintang jatuh, harapan doa dari langit.
 
Dewata Yang Agung
Malaikat yang bersembunyi
Sayap sayap patah
Roda roda bumi melaju berputar mengangkasa.
 
"Kakak."
 
Senyum memburam membayang Mona Lisa
Kehampaan semu Leonardo da Vici
Bahtera yang tak lagi melaju
Tahukah kau kakak? Aku benar benar  ingin kau melakukannya untukku.
 
(2015/2024)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun