Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Aksi Nyata Implementasi Tri Hita Karana dalam Kehidupan Sehari-hari

20 Desember 2023   23:13 Diperbarui: 20 Desember 2023   23:24 55 0
Nama : Kadek Deiki Saharani
Nim : 2317051187

"Tri Hita Karana" adalah konsep dasar dalam filsafat Bali yang mencakup tiga prinsip utama yang dianggap penting untuk mencapai kesejahteraan dan keseimbangan hidup. Kata "Tri Hita Karana" sendiri berasal dari bahasa Sanskerta dan terdiri dari tiga kata: Tri artinya Tiga, Hita artinya Kesejahteraan dan Karana artinya Penyebab atau tindakan. Jadi yang dimaksud dengan Tri Hita Karana adalah , "tiga tindakan yang menyebabkan kesejahteraan dalam kehidupan." Tiga aspek tersebut adalah hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam atau lingkungan sekitarnya. Konsep ini mencerminkan filosofi budaya Bali yang menekankan pentingnya keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun 3 bagian dari Tri Hita Karana antara lain yaitu, yang pertama Parahyangan (Hubungan dengan Tuhan): Bagian pertama mencakup hubungan manusia dengan Tuhan atau kekuatan spiritual. Ini menegaskan bahwa kita harus selalu berbakti kepada Tuhan yang Maha Esa, Sang Pencipta Alam Semesta beserta isinya. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mencapai dan memperoleh berkat dari Tuhan. Kedua Pawongan (Hubungan manusia dengan sesama manusia): Bagian ini berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Hubungan yang selaras tersebut dapat diwujudkan dalam hubungan dalam keluarga, hubungan dalam persahabatan, dan hubungan dalam pekerjaan. Contoh dari sikap pawongan adalah saling menghormati, saling membantu, dan saling mendukung. Tujuan dari bagian ini adalah untuk menciptakan harmoni dan keadilan sosial dalam masyarakat. Terakhir yaitu Palemahan atau hubungan dengan Alam atau Lingkungan. Bagian ketiga berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya.  Hubungan manusia dengan alam dapat kita lihat dengan lingkungan yang mencakup tumbuhan, hewan, dan hal yang bersifat sekala niskala. Dengan mengimplementasikan Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari hari dapat terciptanya kehidupan yang damai dan harmonis. Berikut contoh aksi nyata implementasi Tri Hita Karana dalam kehidupan di rumah maupun di kampus :

Contoh Implementasi parahyangan dalam kehidupan sehari hari :
    Berikut adalah beberapa contoh implementasi "Parahyangan" dalam kehidupan sehari-hari di Bali:
1.Upacara Keagamaan: Termasuk partisipasi aktif dalam upacara keagamaan seperti:  Piodharan (persembahan keagamaan) atau pelaksanaan ritual keagamaan secara rutin di pura (pura)
2.Doa dan Meditasi: Refleksi spiritual sebagai bentuk hubungan langsung dengan kekuatan spiritual, atau menghabiskan waktu dalam doa dan meditasi
3.Menjaga kesucian tempat ibadah: Menghormati dan menjaga kebersihan dan kesucian tempat ibadah termasuk pura termasuk dalam kehidupan sehari-hari
4.Penyelenggaraan ritual keluarga: Menyelenggarakan upacara keagamaan dalam  keluarga untuk mempererat ikatan batin antar anggota keluarga
5.Penggunaan Simbol Keagamaan : Penggunaan simbol keagamaan seperti banten (persembahan) dan sagen (hadiah materi) dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penghormatan
6. Partisipasi dalam kegiatan keagamaan bersama masyarakat: Partisipasi dalam kegiatan keagamaan bersama masyarakat setempat, seperti prosesi keagamaan, festival, dan acara keagamaan lainnya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun