Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerita Jalanan

17 November 2012   05:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:12 179 0

Hari ini seperti biasa, aku terbangun dengan segudang sesal kepada malam. Kenapa ia turun terlalu cepat. Sedangkan mataku masih enggan melihat matahari. Pun telingaku teramat sangat malas merekam suara jangkrik yang seakan cerewet menghujat waktu. Dengan malas aku beranjak menyingkap kain sarung yang merangkap sebagai selimut yang melindungi badanku dari udara dingin. Di luar, aku melihat ketiga adikku sudah siap dengan karung goni di masing-masing pundak mereka. Rupanya mereka akan segera berangkat mengais sampah lagi hari ini. Ah, aku benci hari ini seperti akumembenci sampah. Meskipun dari sampah itulah sebenarnya keluarga kami hidup.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun