Sebagai makluk ciptaan Tuhan sebenarnya potensi agama sudah ada pada setiap manusia sejak ia dilahirkan. Potensi ini merupakan dorongan untuk mengabdi pada sang pencipta. Dalam terminologi Islam, dorongan ini dikenal dengan
hidayat al diniyat (baca: hidayatudiniyah), berupa benih-benih keberagamaan yang dianugerahkan kepada manusia. Dengan adanya potensi bawaan ini manusia pada hakikatnya merupakan makhluk beragama. Konsep ajaran Islam menegaskan bahwa pada hakikatnya penciptaan jin dan manusia adalah untuk menjadi pengabdi yang setia kepada penciptanya (Qur'an Surah (Q.S) az-Zaariyat/51:56). Dalam Al-Qur'an, sebenarnya sebelum manusia dilahirkan telah mengadakan 'transaksi' atau perjanjian yaitu mengakui keesaan Tuhan (Q.S al-A'raaf/7:172). Pada ayat ini, memberi gambaran bahwa setiap anak yang lahir telah membawa potensi keimanan terhadap Allah SWT atau disebut dengan tauhid. Sedangkan potensi bawaan yang lain misalnya potensi fisik dan intelegensi atau kecerdasan akal dengan segala kemungkinan dan keterbatasannya.
Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!
7 bulan yang lalu
KEMBALI KE ARTIKEL