Politik merupakan sarana guna mencapai dan merawat kekuasaan, juga sering diwarnai dengan negosiasi dan persaingan kepentingan. Dalam konteks politik praktis, yaitu politik yang bersifat langsung atau praktikal seperti pemerintahan, nilai-nilai kejujuran sering kali berpotensi tergeser oleh tuntutan untuk berkompromi dengan pencapaian tujuan politik. Hal ini menimbulkan pertanyaan "Bisakah seseorang mempertahankan kejujuran di tengah realitas politik yang sering kali bersifat keras?" Dalam konteks ini, Langkah-langkah konkret yang tidak hanya mengandalkan agama, tetapi juga berfokus pada nilai-nilai etika dalam politik, transparansi, dan tanggung jawab social menjadi solusi yang esensial.
KEMBALI KE ARTIKEL