Jacques Derrida, seorang filsuf terkemuka dari Prancis, lahir pada 15 Juli 1930 di El Biar, Aljazair, yang saat itu berada di bawah kekuasaan kolonial Prancis. Derrida berasal dari keluarga Yahudi Sephardi yang menghadapi tantangan diskriminasi dan marginalisasi dalam lingkungan kolonial. Pengalaman masa kecilnya di Aljazair, termasuk pengusiran dari sekolah karena kebijakan anti-Yahudi yang diterapkan oleh pemerintah Vichy selama Perang Dunia II, memberikan pengaruh mendalam terhadap pandangan hidup dan pemikirannya. Konteks sejarah dan sosial kehidupan Derrida termasuk pengalaman hidup di tengah kolonialisme, ketegangan identitas, dan diskriminasi berkontribusi pada pengembangan kritiknya terhadap hierarki, struktur kekuasaan, dan dominasi budaya Barat. Ia kemudian dikenal sebagai pelopor dekonstruksi, sebuah pendekatan yang menantang asumsi-asumsi dasar dalam filsafat, bahasa, dan budaya. Derrida mulai dikenal secara internasional pada 1960-an setelah mempresentasikan esainya, "Structure, Sign, and Play in the Discourse of the Human Sciences," yang mengkritik pemikiran strukturalisme. Karya-karyanya, seperti Of Grammatology (1967), Writing and Difference (1967), dan Speech and Phenomena (1967), menjadi tonggak dalam perkembangan poststrukturalisme.