Aku ingin berdialog dengan langit. Pada pagi. siang, senja hingga malam. pagi wajahmu begitu teduh biru dan seperti menyiratkan kedalaman. Aku seperti merasa ada pupil mata di antara birunya langit. Segera khayalanku terbang dan masuk dalam lorong mata berwarna hitam kelam itu. Apakah sebenarnya yang engkau pikirkan langit, kenapa engkau penuh misteri, suatu saat berwarna biru, saat senja rona wajahmu kemerah- merahan sedangkan malam kau hanya menyisakan terang ketika kerlip bintang dan bulan hadir di sisimu.
KEMBALI KE ARTIKEL