Kesuh menatap idolanya kalah, seperti merajut kesumat dendam yang mengalir dalam darahnya. Ia sudah tidak percaya lagi kepada teman, kawan bercanda dan berdiskusi karena ia merasa temannya ada di seberang, beda pilihan beda dunia. Dunia serasa runtuh dan ia kesal karena yang menang adalah sosok yang ia bencinya. Ia benci dan muak dengan segala celoteh orang tentang diri orang itu.
KEMBALI KE ARTIKEL