Ia adalah rembulan. Ia adalah cahaya dalam gelap malam. Beberapa hari ini aku merasa rembulan tengah tersedu. Sepertinya ada yang dipikirkan. Matanya melirik pada gumpalan-gumpalan awan hitam berarak. Dengan gambar-gambar menyedihkan. Perasaan Rembulan terbawa hingga tersedu dan dengan lelehan air mata yang akhirnya menjadi bandang di sebuah pulau, gempa di ujung benua dan meranggas panas di sejumlah hutan-hutan yang mulai hilang akar-akar tunggangnya.
KEMBALI KE ARTIKEL