Maaf, kalau aku tidak terlalu paham tentang kehidupan buruh yang sebenarnya, tidak seperti Wiji Tukul yang sangat meresapi bagaimana suka duka buruh dan perjuangannya agar tetap bisa bertahan hidup di kota dengan banyak tuntutan serta barang-barang kebutuhan dasar yang semakin mahal.
KEMBALI KE ARTIKEL