Jika ada orang-orang menulis komentar dengan emosi, cenderung subyektif dan kesannya menggurui serta menghakimi apakah bisa disebut karya tulis?. Apakah artikel yang isinya subyektif dan cenderung menulis berdasarkan perasaannya  sendiri bisakah disebut tulisan "berkualitas", atau hanya tulisan "sampah" meski dengan sesak nafas dan berat hati membacanya. Terus terang ketika bicara subyektif  "saya menilai tulisan  anda terlalu tendensius, hanya mengikuti emosi, kurang riset hanya opini belaka kurang factual". Artikel sampah meskipun populer karena banyak viewer yang meliriknya.
KEMBALI KE ARTIKEL