Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Respon Positif Jadikan Kamu Lebih Baik

19 Februari 2010   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 314 0
Salam jumpa rekan-rekan semua. Mungkin diantara rekan-rekan ada yang terprovokasi dengan judul itu atau mungkin justru sudah sering melihat judul itu di Internet.

Dalam tulisan kali ini saya tidak bermaksud memprovokasi rekan-rekan semua darisisi negatif. Tapi kalau dibilang mau memprovokasi dari sisi posistif .... emang itu tujuan saya.

Ini cuma sharing dari pengalaman saya yang sudah sekian tahun mencoba memotivasi rekan-rekan muda untuk hidupnya tidak hanya bermimpi yang mudah saja. Bahkan dalam hal ini saya juga mau sharing bagaimana saya juga dulu memulai sebuah usaha dengan modal dengkul. Tahu Dengkul kaha ? hehehhe

Sebelumnya silahkan simak ilustrasi dibawah ini :

===========================



Ada seorang lelaki yang menjelang ajalnya memberikan warisan masing-masing sebuah toko kelontong dan sebuah wasiat berupa nasihat penting kepada kedua anaknya. Disaksikan oleh istrinya, ia berpesan, “Anakku, jika kalian ingin membahagiakan aku di alam sana, maka lakukanlah dua pesanku ini. Pertama, jangan pernah menagih utang kepada orang yg berutang kepadamu; dan kedua, jika kalian pergi ke dan pulang dari toko yang aku wariskan kepadamu, jangan sampai wajahmu terkena sinar matahari.” Dengan pesan yang tak galib itu, ia pun wafatlah.

Waktu berjalan terus. Dan lambat laun ada hal yang menarik perhatian janda almarhum, ibu kedua anak lelaki tadi. Ia menyaksikan bagaimana dari tahun ke tahun anaknya yang sulung bertambah kaya, sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Mereka mendapatkan warisan sebuah toko yang nilainya relatif sama. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Pada suatu hari, sang Ibu menanyakan hal itu kepada si bungsu yang sedang berkunjung ke rumahnya. Si bungsu pun menjawab, “Ini karena aku mengikuti pesan almarhum ayah. Ayah berpesan bahwa aku tidak boleh menagih utang kepada orang yang berutang kepadaku; akibatnya modalku susut karena orang tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Ayah juga berpesan supaya kalau aku pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya, tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya aku harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya aku bisa berjalan kaki saja. Ini membuat pengeluaranku bertambah banyak. Jadi, semua ini terjadi karena aku menaati pesan Ayah”. Si Ibu terdiam dan tak tahu harus berkata apa.

Hari berikutnya ia menemui anak yang sulung dan bertanya bagaimana ia bisa bertambah kaya dari tahun ke tahun. Ibu yang semakin tua ini ingin tahu rahasia sukses si sulung agar bisa diajarkan kepada si bungsu. Si sulung pun menjawab,“Aku berhasil karena menaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya aku tidak menagih kepada orang yang berutang kepadaku, maka aku hampir tidak pernah mengutangi orang lain, sehingga tak perlu menagih. Ayah juga berpesan, agar aku tidak sampai terkena sinar matahari ketika berangkat ke toko atau pulang dari toko ke rumah. Karena itu aku berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Tokoku buka paling pagi dan tutup paling malam, sehingga bisa melayani lebih banyak pembeli dan menjadi laris. Jadi semua ini aku lakukan untuk menaati pesan almarhum Ayah.”

==============================

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun