Simulasi ANBK di SMP Negeri 2 Ampelgading melibatkan tiga instrumen penilaian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Setiap instrumen dirancang untuk mengukur kemampuan akademik dan karakter siswa secara holistik.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menjadi instrumen pertama dalam ANBK, yang bertujuan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika siswa. Literasi membaca mencakup kemampuan memahami dan menguasai berbagai jenis teks guna menyelesaikan masalah. Sementara itu, literasi matematika menilai kemampuan berpikir siswa melalui penggunaan perhitungan dalam menyelesaikan beragam soal.
Pada hari pertama simulasi, para siswa diuji dalam bidang literasi dan juga mengikuti Survei Karakter. Survei Karakter mengukur enam karakter profil pelajar pancasila, yaitu berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, dan bernalar kritis.
Di hari kedua, perhatian beralih ke instrumen Numerasi dan Survei Lingkungan Belajar. Numerasi menguji kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika, sementara Survei Lingkungan Belajar melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk murid, guru, dan kepala sekolah.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Ampelgading, Bahrun Rosyid, S.Ag., M.A., memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh siswa yang berpartisipasi dalam simulasi ANBK. Ia mengungkapkan kebanggaannya atas semangat belajar dan dedikasi siswa-siswa dalam menghadapi ujian ini. Bahrun Rosyid, S.Ag., M.A., juga berharap hasil dari simulasi ini akan memberikan panduan berharga bagi peningkatan mutu pembelajaran dan pembentukan karakter yang berintegritas.
Dengan semangat yang sama, SMP Negeri 2 Ampelgading berkomitmen untuk terus mendorong dan mendukung siswa-siswanya agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkompeten, berkarakter, dan berdaya saing global.
Penulis: Dwi Arif Wibowo
Kontak: dwiarifwibowo95@gmail.com
