Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Teriakan Jiwa yang Tak Terbungkam

19 Juni 2024   21:45 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:32 84 1


Di dalam tabung reaksi kehidupan,
Engkau adalah katalis, sang pembangkit semangat.
Larutan asam dan basa, bersatu dalam takdir,
Mengalir di pipet-pipet harapanmu yang menjulang.

Kau, atom-atom yang terpencar,
Menggumpal dalam ikatan kovalen mimpi.
Takdir yang menggema dalam getaran molekul,
Meluruhkan kesedihan menjadi energi eksotermik cinta.

Ketika derita datang dalam bentuk radikal bebas,
Engkau menjelma antioksidan, pelindung jiwa.
Dalam setiap percobaan yang gagal,
Kau temukan jalan baru, reaksi yang lebih kuat.

Dalam kolom kromatografi mimpi-mimpi,
Engkau elusi, yang terpisah dan berdiri sendiri.
Kau sinar ultraungu yang menembus kelam,
Mengurai gelap menjadi spektrum pelangi kehidupan.

Dalam percobaan lab kehidupan,
Kau dan aku, larutan buffer yang menstabilkan segalanya.
Kita adalah kompleks koordinasi,
Mengatasi entalpi dan entropi dengan cinta yang abadi.

Bangkitlah, seperti senyawa dalam larutan jenuh,
Bersemilah, seperti kristal dalam supercooled solution.
Engkau adalah teriakan hati yang tak terbungkam,
Menyala dalam reaksi pembakaran semangat.

Mari kita hantarkan arus dalam elektroda keberanian,
Mengurai ketidakpastian dengan hukum termodinamika harapan.
Engkau, sang alkemi masa depan,
Mengubah keterpurukan menjadi emas kebahagiaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun