Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Oknum Polisi 'Smack Down' Mahasiswa di Tanggerang, Tegas atau Arogan?

30 Oktober 2021   10:40 Diperbarui: 30 Oktober 2021   10:40 110 5
Unjuk rasa yang terjadi di Tanggerang dilakukan oleh mahasiswa untuk dapat bertemu dengan Bapak Bupati. Namun pada saat hari kejadian, Bapak Bupati atau orang yang ingin ditemui oleh para mahasiswa ini sedang melakukan kegiatan HUT, yang mengakibatkan mahasiswa tidak dapat bertemu dengan Beliau. Pada saat hari kejadian berjalan dengan padat, karena banyaknya mahasiswa yang datang. Keadaan semakin tidak terkendali, sehingga bertemu lah pada saat kejadian Brigadir NP membanting salah satu mahasiswa yang bernama Faris. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 13 Oktober 2021 dan berakhir damai setelah oknum anggota polisi bersangkutan meminta maaf. Bahkan mahasiswa yang bersangkutan, M Faris dikabarkan sudah menjalani pemeriksaan di RS (Rumah Sakit) Harapan Mulia setelah sempat pingsan. Seperti yang terlihat dalam video yang viral dijagat media sosial tersebut, tindakan yang dilakukan oleh oknum polisi ini sangat membahayakan mahasiswa. Sebab, terlihat bahwa smack down yang diberikan sangat keras sehingga punggung mahasiswa tersebut terbentur ke trotoar dan mengakibatkan pingsan. Menurut Dr. Tirta, tindakan tersebut sangat berbahaya dan bahkan dapat menganggu saraf dari seseorang yang mendapat benturan pada punggungnya. Dokter menyebutkan bahwa saraf pada bagian punggung berperan penting untuk pengiriman sinyal kepada otak. Selain itu, saraf yang mengirimkan sinyal ini berfungsi untuk penyeimbang dari tubuh manusia. Tak khayal MFA mengalami kejang dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun