Dua orang mengetuk pintu rumahku. Kudiamkan. Bayiku sedang terbangun dan rewel. Dari balik jendela aku melihat dua sosok itu. Satu orang pendek(160 cm )dengan tas ransel dan pakaian hitam rapi. Satunya lagi tinggi (170 cm) menggunakan helm dan jacket. Mereka duduk di bangku yang disediakan untuk pasien yang mengantri berobat di kakakku. Ya, kakakku seorang dokter. Sore itu saya hanya berdua dengan anak saya di rumah. Tak kugubris ketukan pintu itu karena biasanya yang datang adalah pasien kakakku dan bukan mencari saya.