Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Kompasianaku : Dari Curhat Hingga Introgasi

11 November 2010   13:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 485 2
Saya adalah onliner sejati. Ngeblog, update status di facebook, surfing tidak jelas di internet semacam candu buat saya. Rasanya tak afdol jika tidak menyentuh internet dalam satu hari. Menulis adalah satu-satunya skill yang saya punya. Kasian juga sih, karena menulis adalah sesuatu yang setiap orang bisa pelajari. Kuncinya menulis, menulis, menulis. Dan jangan lupa membaca. Itu adalah suplemen utama menulis.

Saya mulai ngeblog sejak tahun 2006. Isi blognya tentang keseharian saya. Namanya sajaterasimaji.  Jarang berisi tulisan-tulisan ilmiah atau opini-opini berbobot. Masa bodo' ah. Bagi saya blog adalah tempat asaya bermain-main dengan pikiran saya. Tak peduli dibaca orang atau tidak yang penting aku sudah menulis. Itu sudah cukup.

Saya dan Kompasiana

Blog sosial kompasiana telah lama saya dengar. Sejak ia mulai bisa diakses secara umum, tidak lagi ekslusif hanya untuk para wartawan Kompas. Tapi saat itu saya belum berminat gabung sama sekali. Hmmm....ketika mendengar kata Kompasiana, saya akan langsung membayangkan para penulis-penulis yang hebat, wartawan-wartawan Kompas yang pastinya sudah sangat ahli dibidang mengolah kata menjadi kalimat yang bagus dan berbobot. Hih...nda sanggup melihat tulisanku berdampingan dengan tulisan mereka (minder mode on).

Saat acara Kompasiana Nangkring di makassar, saya tidak begitu antusias untuk ikut. Karena belum punya akun dan saat itu sedang bekerja di luar Makassar. Pacarku (yang sekarang menjadi suami saya) begitu antusias megikuti acara nangkring itu. Saya belum tertarik sama sekali untuk berkompasiana.

Mas Iskandar Zulkarnaen-lah yang membuatku tertarik bergabung di kompasiana. Juni lalu,Kompasiana bersama komunitas blogger Makassarangingmammiri.org dan penerbitan kampus identitas Unhas membuat pelatihan ngeblog di kampus. Kupikir sudah saatnya memiliki akun Kompasiana. Seperti tagline anak remaja “ga gaul kalo ga punya kompasiana”, karena itulah saya tergerak untuk membuat akun saat itu juga.

Saya tak lagi memperhatikan pejelasan mas Isjet (begitu akrabnya dia dipanggil) tentang bagaimana menulis itu. Saya asyik mendaftarkan email saya untuk dapat satu akun Kompasiana. Ketika medaftarkan dua alamat email saya, yang kudapati di monitor laptopku adalah “Maaf, email anda sudah exist”.Hah????Siapa yag menggunakan emailku untuk mendaftar di Kompasiana.

Hanya satu orang yang aku curigai. Pacar saya  (sekarang sudah jadi suami saya). Ternyata dugaanku benar. Dia telah membuatkan akun dengan nama Dwiagustriani sejak 21 februari 2010. Celakanya adalah dia lupa password yag dia gunakan saat membuat aku tersebut. “inikah kehacuran karirku berkompasiana?” tulisku di tulisan pertamaku “Nda Nge Blog jika Bukan kompasiana”. Untungnya paswordya bisa ter-reset. Dan ini adalah awal saya geblog di kompasiana

Ikut Lomba, Diintrogasi, dan Headline

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun