Meskipun desas-desus itu tersebar di antara penduduk Desa Warna, Dika tetap tidak terpengaruh. Dia menantang keberadaan setan dan hantu-hantu itu dengan keyakinan bahwa tidak ada yang lebih kuat dari keberaniannya. Keberaniannya untuk menantang kegelapan itulah yang membuatnya memutuskan untuk menjelajahi rumah angker tersebut, bersama teman-temannya, Rini dan Adi.
Ketika malam tiba, mereka memasuki rumah tua yang dikelilingi oleh aura misterius. Rumah itu memang terlihat sangat tua karena struktur kayu lapuknya yang terlihat seperti hantu yang terselubung dalam kegelapan hutan. Sebagian atapnya telah roboh, dan jendela-jendelanya yang pecah berserakan di sekitar rumah, menciptakan bayangan-bayangan menyeramkan di dalamnya.
Suasana di sekitar rumah itu seakan bergetar dengan energi yang ganjil dan tidak bersahabat. Angin malam berdesir di antara dahan-dahan pohon, menghasilkan suara siulan yang menyeramkan yang membuat bulu kuduk merinding. Â