Enea Bastianini menggunakan motor Ducati Desmosedici yang lebih tua jika dibandingkan dengan yang dipakai oleh tim Ducati lainnya. pada laga tersebut terlihat beberapa kali Bastianini menyalip pembalap yang lainnya, juga ikut memperlihatkan bagaimana ketangguhan dari motor yang dipakainya tersebut, apalagi pada saat trek lurus. Jika dilihat dari segi spesifikasinya sendiri maka motor tersebut menggunakan mesin Desmodromic V4 90 derajat dengan berpendingin cairan DOHC juga memiliki 4 buah katup silinder. Kapasitas mesinnya sendiri adalah sebesar 1000 cc.
Mesin tersebut nyatanya juga hadir dengan pengabutan indirect electronic injection dan memiliki 4 thrittle body dioperasikan dengan menggunakan sistem ride by wire ganda.. mesin tersebut juga dikawinkan dengan transmisi Ducati Seamless Transmission. Mesin tersebut dapat menyemburkan tenaga hingga 250 daya kuda. Sehingga tak perlu diragukan lagi bagaimana kekuatan dari motor tersebut. bahkan jika dilihat dari segi kecepatan maksimal yang dapat diraihnya adalah mencapai angka 350 km perjam.
Hal yang cukup menarik perhatian dari motor milik Ducati yang digunakan oleh Bastianini ini adalah memakai sponsor dari produk-produk Indonesia, sehingga menarik minat banyak orang di dalam negeri. Sebut saja diantaranya adalah dari pabrikan oli, sparepart sampai dengan jamu. Karena jika dilihat dari logo-logo yang tertempel disana merupakan merk Indonesia. Tak hanya itu adapun sponsor lainnya yang juga berasal dari Indonesia yaitu helm yang digunakan oleh Bastianini, bahkan dengan logo wonderfull Indonesia pada bagian Winglet motor tersebut.
Tim dari Bastianini ini sendiri merupakan tim balap yang dipimpin oleh pemiliknya sendiri yaitu Nadia Padovani Gresini dalam 16 tahun terakhir. Tim ini juga sudah lama merasakan kemenangan di MotoGP, karena kemenangan terakhir mereka adalah di tahun 2006 lalu dengan pembalap Toni Elias dan juga Marco Melandri. Setahun setelah kepergian dari bos besarnya yaitu Fausto Gresini yang disebabkan oleh Covid-19, maka ia kembali meraih kemenangannya yang pertama di sirkuit Qatar.
Bensin yang dipakai pada kemenangan Bastianini adalah Shell Racing V-Power. Sedangkan untuk pelumasnya sendiri adalah Shell Advance Ultra 4. Pada knalpot motor tersebut menggunakan Akrapovic. Dengan berbagai perpaduan tersebut tenaga yang dihasilkan oleh motor Ducati ini juga tinggi, ditambah dengan kemampuan bermain dari Bastianini maka tidak heran jika seandainya ia meraih kemenangan. Pembalap yang satu ini dikabarkan meraih gaji mencapai 5 miliyar rupiah.
Pada balapan sebelumnya, dimana memang ada 8 pembalap yang sama-sama menggunakan motor Ducati, setengah diantaranya atau sejumlah 4 orang tidak dapat menyelesaikan lomba. Sedangkan ada 1 rider yang finish di luar poin, pada posisi ke 17 , satu diantaranya masuk 10 besar dan ada yang finish di urutan 13 serta urutan 8. Sedangkan untuk Bastianini ini sendiri menyelesaikan balapannya dengan berada di urutan pertama. Namanya juga sontak menjadi trending atau sangat dikenal. Hingga sekarang sponsor atau endorse yang diterima juga semakin banyak.