Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Nikmatnya Kaldu Kacang Hijau dari Talango

4 September 2013   02:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:24 3186 3

Jika kita menyebut kacang hijau, pasti terbayang bubur kacang hijau atau Burjo. Kacang hijau juga selalu menjadi bagian dari kue-kue tradisional lainnya. Pernahkah Indonesia Travel mengunjungi Pulau Talango yang merupakan pecahan kecil Pulau Madura? Talango termasuk dalam Kabupaten Sumenep, memiliki hidangan khas kacang hijau yang disebut kaldu kacang hijau.

Sayangnya, masakan berkuah ini belum dijual di warung maupun restoran di wilayah tersebut. Selain itu, tak banyak yang bisa memasak makanan tradisonal ini. Saat berkunjung ke Talango, saya beruntung bertemu dengan perempuan paruh baya yang masih menghidangkan kaldu kacang hijau untuk keluarganya. Saya pun berkesempatan melihat langsung proses pembuatan dan mencicipinya.

Bumbu dan Bahan

Bibi Nda, begitulah panggilan yang diberikan pada perempuan asli Talango itu. Tangannya yang keriput tampak gesit meracik bumbu berupa bawang merah, bawang putih, merica, pala, garam, gula, bawang prei, dan bawang rambut, kemudian menghaluskannya. Bumbu tersebut kemudian ditumis dengan sedikit minyak hingga harum.

Bahan-bahan lain yang telah disiapkan adalah kacang hijau yang telah dicuci, kemudian direbus hingga bijinya empuk dengan air rebusan berwarna keruh. Pada panci lain, ia merebus daging berlemak yang telah dipotong sesuai selera hingga daging matang dan empuk.

Bumbu yang telah ditumis dimasukkan dalam rebusan kacang hijau sambil dipanaskan di atas kompor. Masukkan rebusan daging beserta air kaldunya, dan diaduk hingga rata. Jika air kacang hijau terlalu pekat bisa ditambahkan sedikit air. Bibi Nda memasukkan jahe, kayu manis, dan penyedap rasa dalam masakannya. Setelah mendidih, lalu angkat.

Aroma khas menyesak di hidung saya. Tak sabar rasanya ingin segera mencicipi kaldu kacang hijau yang sekilas mirip soto itu. Rupanya masakan ini belum bisa disantap begitu saja. Bibi Nda masih harus menyiapkan bawang goreng, lontong, kroket singkong, dan sambal bajak dengan petis ikan.

Pelengkap Hidangan

Saya penasaran dengan kroket singkong yang bertekstur halus dan gurih. Terbuat dari singkong yang dikukus dan ditumbuk halus, kemudian ditambah sedikit parutan singkong mentah. Serta bumbu berupa bawang putih, ketumbar, lengkuas, kencur, gula, dan garam yang dihaluskan. Uleni semua bahan hingga tercampur rata, bentuk menjadi bulatan kemudian digoreng hingga kuning kecokelatan.

Sambal bajak yang disajikan pun menarik perhatian saya. Bibi Ndak menggoreng bawang merah, bawang putih, cabe, tomat, gula, garam, dan sedikit terasi, kemudian menghaluskannya. Setelah menambahkan petis ikan, ia menggoreng kembali sambal bajak istimewa itu dengan sedikit minyak.

Saya memerhatikan bagaimana Bibi Nda menyajikan hidangan kaldu kacang hijau. Ia meletakkan potongan lontong dalam sebuah mangkuk. Kemudian menambahkan kroket singkong yang dipotong kecil-kecil, dan menyiramnya dengan kaldu kacang hijau yang panas. Taburan bawang goreng dan sambal bajak istimewa, membuat hidangan kian sedap. Biasanya mereka menyantap menu selagi hangat ini bersama kerupuk ikan.

Nyam... nyam... rasanya nikmat. Uniknya, saat mengecap kuahnya yang sedap, saya tidak menemukan aroma kacang hijau. Rajikan bumbu yang kuat mampu menggantikan rasanya hingga menjadi lebih nikmat. Ini adalah pengalaman pertama saya mencoba kacang hijau dengan rasa berbeda.

Selain lezat, dan mengenyangkan, kaldu kacang hijau dari Talango memiliki kadungan gizi tinggi. Sangat cocok dikonsumsi anak-anak di masa pertumbuhan, tentu saja tanpa sambal bajak. Saya jadi tak sabar ingin segera menyajikan salah satu warisan kuliner nusantara yang unik ini untuk keluarga tercinta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun