Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Budaya Narsis di Tengah "Penderitaan" Sekitar

19 Juli 2013   12:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:19 598 4

Sejumlah 27 foto terbaik mendapatkan penghargaan dalam Anugerah Pewarta Foto Indonesia yang diselenggarakan  di Jakarta beberapa waktu lalu. 27 foto  tersebut dipilih dewan juri dari total 4150 foto yang berasal dari 336 pewarta foto dan 125 peserta citizen journalist.

Link berita dan foto-foto yang mendapat penghargaan dapat dilihat di sini.

Dari event tersebut, ada sebuah foto yang  sepertinya cukup menarik perhatian dewan juri.  Foto itu berjudul “Narsis di Saat Kebakaran”. Sebuah foto yang mampu membuat juri memilihnya sebagai peraih “Photo of The Year” dan “Pemenang I Kategori Daily Life”.

Foto ini merupakan karya Angga Yuniar seorang jurnalis dari Media Indonesia. Latar belakangnya berupa  kebakaran sebuah pabrik di salah satu kawasan Jakarta. Uniknya, dalam kondisi kepulan asap tebal kebakaran tersebut, ada dua orang yang justru tengah berpose “narsis” di atas atap sebuah bangunan. Sebuah momen yang sangat menarik untuk diabadikan.

Sebuah foto yang bisa memberi sebuah pelajaran dan perenungan bersama. Sebuah momen yang sepertinya dapat mewakili kondisi sebagian masyarakat kita dewasa ini. Di satu pihak ada penderitaan, di pihak yang lain ada yang narsis. Sebuah cerminan hidup masyarakat kota di tengah kemajuan teknologi.

Kebutuhan akan sebuah eksistensi di media sosial nampaknya jadi salah satu penyebabnya. Budaya narsis di sosmed seolah menjadi keharusan tak tertulis bagi para penggunanya. Bahkan di saat ‘darurat’ dan bahaya pun sikap narsis ini tetap muncul. Demi sebuah istilah up-date status, kondisi sekitar pun dinomor duakan. Suatu sikap aneh yang di era ini justru begitu dinikmati.

Jika melihat fenomena ini, saya semakin meyakini omongan orang. Mereka mengatakan jika sebuah foto mampu berbicara lebih daripada sekedar kata-kata. Dan sampai di sini nampaknya ucapan itu benar adanya.

***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun