"Selama ini apakah ada anak-anak kita yang bercita-cita menjadi petani? Saya kira jarang, bahkan mungkin tidak ada lagi. Mereka yang jadi petani umumnya orang-orang yang terpaksa. Bukan karena pilihan, atau tuntutan dari hati sanubarinya yang terdalam." (hlm. 273) Demikian dituturkan Pak Rakijan, Letnan Dua (purnawirawan) yang selepas dinas ketentaraan memutuskan bertani di pelosok desa.
KEMBALI KE ARTIKEL