"Ning, kemari!" Ayah berbisik memanggilku dalam ketergesaan. Sudah dua hari tak seorang pun berani menggangguku, bahkan untuk sekadar mengajak makan. Besok adalah batas waktu penyerahan hasil liputanku, sebelum majalah naik cetak. Namun, misteriusnya panggilan ayah membuatku penasaran dan beranjak.
KEMBALI KE ARTIKEL