Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Analisis Location Quotient dan Shift Share Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2020

17 Oktober 2024   22:16 Diperbarui: 17 Oktober 2024   22:17 11 0
  • PENDAHULUAN
  • Gagasan kompleks tentang potensi ekonomi daerah otonom terdiri dari banyak aspek, termasuk pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan ketahanan ekonomi regional. Kajian ilmiah harus dilakukan sebelum pembangunan berbasis potensi ini dilakukan untuk mendukung baik elemen perencanaan maupun untuk mengevaluasi apakah potensi tersebut telah dimasukkan dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, pendapatan regional (PDB), kelayakan finansial dan ekonomi, spesialisasi komparatif atau keunggulan kompetitif, dan produktivitas produk unggulan dapat digunakan untuk mengukur produktivitas, efisiensi, dan pertumbuhan. Pengukuran ini berasal dari teori yang dikenal sebagai teori basis ekonomi. Teori ini melihat setiap sektor ekonomi berdasarkan sektor basis dan nonbasis. Dilihat dari sudut pandang produksi, sektor basis dapat memenuhi kebutuhan konsumsi wilayah tersebut secara mandiri, dan merupakan basis sektor ini juga dapat mengekspor produknya ke wilayah lain. Di sisi lain, basis nonproduksi sektor ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi wilayah tersebut.
  • Pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan merupakan sektor-sektor penting dalam perekonomian Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sebagai wilayah dengan karakteristik geografis yang mendukung, sektor-sektor ini memiliki potensi besar untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah. Namun, perkembangan dan kontribusi dari masing-masing sektor ini bervariasi di setiap kecamatan. Beberapa wilayah menunjukkan perkembangan yang signifikan, sementara yang lain masih tertinggal, membutuhkan intervensi dan kebijakan pengembangan yang lebih efektif. Untuk memahami lebih dalam tentang struktur dan kontribusi ekonomi di bidang-bidang tersebut, diperlukan analisis yang mendalam menggunakan alat seperti Location Quotient (LQ) dan Shift Share.
  • METODE PENELITIAN
  • Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif deskriptif dengan analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share. Salah satu alat analisis yang digunakan untuk mempelajari kondisi ekonomi adalah Location Quotient (LQ). Alat ini menentukan spesialisasi sektoral di suatu wilayah kajian dibandingkan dengan wilayah acuan. Analisis Location Quotient digunakan untuk menilai spesialisasi antara peran aktivitas ekonomi di suatu wilayah dan peran aktivitas ekonomi pada tingkat daerah perekonomian yang lebih tinggi, berdasarkan sektor-sektor yang ada. Berdasarkan hasil analisis ini, pertumbuhan suatu daerah dapat dievaluasi dan perencanaan kebijakan pemerintah dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Analisis shift-share banyak digunakan dalam menganalisis pergeseran sektoral suatu perekonomian regional dibandingkan dengan perekonomian nasional. Analisis ini menerapkan pengisolasian komponen penyebab pergeseran struktural ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan daerah dari waktu ke waktu.

  • PEMBAHASAN
  • Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki potensi wilayah yang beragam di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, meskipun terdapat ketimpangan dalam tingkat pengembangan di tiap kecamatan. Pada sektor pertanian, kecamatan seperti Batang Alai Selatan dan Haruyan menunjukkan potensi yang menjanjikan dengan beberapa wilayah unggulan dan andalan. Namun, kecamatan seperti Batang Alai Timur dan Barabai masih memiliki banyak wilayah tertinggal, yang menunjukkan adanya tantangan besar dalam pengembangan sektor ini. Secara keseluruhan, sektor pertanian di kabupaten ini masih membutuhkan perhatian dan intervensi lebih lanjut untuk meningkatkan produktivitas dan pemerataan pembangunan antarwilayah.
  • Di sisi lain, sektor perkebunan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tampak kurang berkembang dibandingkan sektor lainnya. Tidak ada kecamatan yang memiliki wilayah unggulan atau andalan di sektor ini, dan sebagian besar wilayah, seperti Batang Alai Selatan, Batang Alai Utara, dan Limpasu, tergolong tertinggal. Beberapa kecamatan seperti Barabai dan Batang Alai Timur memiliki wilayah yang prospektif, namun secara umum, sektor ini masih membutuhkan dorongan dan pengembangan lebih lanjut agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
  • Sektor peternakan di beberapa kecamatan menunjukkan potensi yang lebih baik. Kecamatan Barabai, Limpasu, dan Pandawan memiliki wilayah unggulan, yang menunjukkan bahwa sektor ini relatif lebih berkembang dibandingkan sektor perkebunan dan perikanan. Meski begitu, masih ada kecamatan seperti Hantakan yang memiliki wilayah tertinggal, sehingga memerlukan upaya peningkatan dari segi infrastruktur dan manajemen peternakan agar potensinya dapat dimaksimalkan.
  • Di sektor perikanan, potensi pengembangan masih sangat terbatas. Sebagian besar kecamatan, seperti Batang Alai Selatan dan Batang Alai Timur, memiliki banyak wilayah tertinggal dalam sektor ini. Hanya beberapa kecamatan, seperti Labuan Amas Utara dan Batu Benawa, yang memiliki wilayah unggulan dan prospektif, namun ini pun masih relatif kecil. Secara umum, sektor perikanan di kabupaten ini membutuhkan perhatian yang lebih besar untuk dikembangkan menjadi salah satu penopang ekonomi lokal.
  • Tabel 1 Potensi Wilayah Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2020
  • KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun