Pendidikan di Indonesia tampaknya lebih mementingkan kecerdasan dan akal daripada pengembangan perasaan dan kecerdasan emosional. Akibatnya apresiasi terhadap hasil pendidikan terhadap keunggulan nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran budi, dan hati nurani menjadi dangkal, dan sebagian menjadi figur pribadi yang kehilangan hati nurani dan perasaan, cenderung egois.Â
KEMBALI KE ARTIKEL