keLUAR PULAU hanya untuk menikmati sarapan pagi? Kengangguran kali ya.. Tetapi untuk sebuah experience, why not?! Dengan menu Bebek goreng yang gurih, lalapan yang segar, serta sambal pencit (mangga muda), menciptakan citarasa yang unik dengan perpaduan gurih, pedas, dan segar. Dengan suasana pedesaan yang jauh dari nuansa perkotaan dengan gedung-gedung yang tinggi, sungguh pengalaman yang memiliki nilai tersendiri. Nikmatnya menikmati kuliner khas Madura.. Bebek Sinjay. Tidak jauh dari jembatan Suramadu, Warung Bebek Sinjay bisa ditemui di jalan raya ke arah kota Bangkalan, Madura. Tidak susah menemukan Warung yang selalu penuh dengan pelanggan ini, karena pastinya banyak mobil maupun sepeda motor yang parkir di sekitarnya. Warungnya sendiri sangat sederhana, hanya beratap seng, dinding kayu dan bata, bahkan mungkin bagi sebagian orang terkesan kumuh dan kotor. Tapi itupun tidak menghentikan para pelanggan untuk selalu datang dan menikmati kenikmatan Bebek di Warung yang konon katanya bisa menghabiskanÂ
300 ekor bebek dalam 1 hari. Memang sekilas tidak ada yang ‘terlalu istimewa’ yang dihadirkan oleh Warung Bebek Sinjay. Dengan hanya mengandalkan 1 menu andalan, bebek goreng, warung ini mampu menjadi
magnet bagi para pelanggannya maupun pecinta kuliner. Pelayanannya pun sangatÂ
simple. Ketika datang, pelanggan diharuskan untuk memesan langsung di kasir, mau berapa porsi bebek yang dibeli, baik untuk makan di tempat ataupun untuk dibawa pulang. Kemudian nota pembelian diberikan kepada pelayan yang ada, baru bebek goreng dengan sambalÂ
pencit yang dipesan dihantarkan ke meja kita. Lalu apa yang menarik?
Perpaduan Rasa yang otentik Perpaduan RasaÂ
gurih,Â
pedas, danÂ
segar memang salah satu differensiasi content yang otentik. Tidak banyak warung atau rumah makan yang langsung menyajikan sambalÂ
pencitsebagai sambal utama (umumnya sambal terasi). Hal tersebut menjadi salah satu kekuatan Bebek Sinjay yang khas.
Lokasi menjadi Faktor X Sama sepertiÂ
Joger diÂ
Bali, bisa jadi lokasi WarungÂ
Bebek Sinjay yang berada diÂ
Madura, keluar dari nuansa perkotaan, menjadi faktor X (keberuntungan). Karena sama seperti Joger yang otentik Bali, Bebek Sinjay sudah kadung secara persepsi identik dengan Madura. Menurut saya pribadi, belum tentu Bebek Sinjay bisa seramai seperti saat ini ketika dibawa keluar dari Madura.
Bebek HABIS (Jam buka yang terbatas) Inilah yang menjadi kekuatan cerita dari Warung Bebek Sinjay, karena meskipun sudah menyediakan 300 ekor bebek setiap harinya, antara jam 10-11 siang Warung ini sudah ditutup karena bebeknyaÂ
HABIS. Bayangkan saja, betapa ramainya orang berbondong-bondong untuk membeli bebek Sinjay. Tetapi justru inilah yang menjadi kekuatan, karena semakin membuat orang penasaran untukÂ
SEGERA membeli dan membeli dalam jumlah yangÂ
BANYAK. Tentu hal tersebut menjadiÂ
BUZZ dan diceritakan di mana-mana. Warung Bebek Sinjay berhasil menciptakan Ambassador dan Evangelist untuk Brand-nya. Kasus yang menarik dari Warung Bebek Sinjay, karena fokus dan konsistensinya dalam produk, menjadikan bebek Sinjay menjadi salah satu wisata kuliner di Madura yang otentik. Kembali terbukti, Story Telling sangat kuat dalam Marketing dan Brand.. Bebek Sinjay Experience, not just about Culinary..
KEMBALI KE ARTIKEL